Minggu, 28 September 2014

#JakartaReposeProject : Gereja sebagai tempat hangout?



Kosmas Damianus adalah seorang pria berusia 35 tahun yang merupakan seorang pekerja kantoran biasa. Ditemui di tempat nongkrong nya di Gereja Stefanus,ia pun bersedia membagi ceritanya mengenai aktifitas waktu luang.

Seorang suami yang belum memiliki anak ini senang menghabiskan waktunya untuk beraktivitas di gereja. Adapun aktivitas yang ia senangi adalah ikut padua suara di gereja, mengurus keapnitiaan anak muda di gereja dan ngopi bareng bersama kaum muda di Gereja.
Sebagai seorang pekerja kantoran, Ia senang menghabiskan waktu luangnya untuk ngopi bersama teman gereja,teman kantor. Ia biasanya ngopi ngopi sekaligus ngobrol di kawasan dekat tempat tinggalnya, yakni di Citos (Cilandak Town Square), Seven Eleven dan warung ngopi lainnya. Alasan pemilihan tempat biasanya didasarkan pada lokasi yang dekat dan juga atas persetujuan bersama.

Dalam 1 minggu, ia bisa ngopi hingga 4-5x. Biasanya, Kosmas ngopi malam malam hingga pagi hariuntuk membahas topic topic hangat seperti komunitasnya di Gereja, pekerjaan sehari hari hingga berita yang sedang hangat di media massa. Topik politik yang ia baca di Koran pada pagi hari kemudian ia bahas sambil ngobrol dan bercanda saat ngopi santai.

Aktivitas yang ia hindari saat mengisi waktu luang adalah memancing. Ia tidak suka memancing karena hal itu menurutnya adalah pekerjaan bodoh, dimana pemancing menunggu berjam jam untuk ikan yang belum tentu ada. Ikan yang ditangkap pun terkadang tidak dimakan/dimasak, melainkan dikembalikan lagi ke kolam. Hal itu membuatnya merasa konyol karena membuang waktu unutk hal yang tidak berguna

Saat ditanya lebih lanjut, Kosmas mengakui bahwa ia juga senang membaca profil orang-orang sukses. Hal itu dapat menginspirasinya saat mengisi waktu luang. Ia juga senang menonton film di bisokop maupun dirumah. Film yang ia sukai adalah film film yang berbau teka -teki dan memcau keingintahuan penonton.

Pengalaman berkumpul bersama teman baginya adalah suatu kemewahan dan refreshing tersendiri karena ia bisa berbagi cerita dan berbagi solusi dalam menghadapi kehidupan. Beban yang ia rasakan pun dapat berkurang setelah membagikannya pada teman-temannya

Tempat yang ia sukai saat mengisi waktu luang adalah tempat makan/ngopi yang mahal,namun tidak enak. Salah satu contohnya adalah warung makan Eropa yang menurutnya rasanya tidak cocok dengan seleranya namun mahal. Salah satu tempat yang tidak ia rekomen adalah rumah makan Sawah di mall Cilandak Town Square. Restoran bernuansa Bali itu sangat tidak ia sukai karena selain makannya tidak sesuai ekspetasi, namun juga harganya yang mahal. Ia juga tidak suka tempat yang crowded dan ramai seperti Pondok indah Mall karena parkiran mobilnya yang penuh sehingga membuatnya sulit untuk mendapatkan tempat parkir. Hal itu kadangkala menghabiskan banyak waktu dan membuatnya kesal. Ia tidak terlalu menyukai nuansa mall yang ramai dan padat. Baginya nongkrong di mall tidak nyaman karena selain ramai, tempat ngopi di mall pun terbatas baik dari sisi waktu maupun tempat duduk dan biasanya tidak senyaman dan semurah warung kopi

Kosmas mengatakan bahwa ia sangat menyukai tempat yang alami dan tidak terlalu ramai. Hal itu dapat menenangkan pikiran sekaligus membatnya leluasa untuk bercertia dan ngobrol. Salah satu tempat favortinya adalah tempat duduk di pojokan Gereja St Stefanus. Disana tempatnya tidak terlalu ramai dan terdapat banyak pohon pohon yang rindang. Kadangkala ia juga menenangkan pikiran dengan meditasi di kapel setelah bekerja, kemudian lanjut ngobrol hingga pagi

Kosmas bisa menghabiskan 10% pemasukannya untuk meinikmati leisure time. Pegeluaran perbulannya bisa mencapai hampir 3 juta rupiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar