Ocha
Japanese Fusion adalah rumah makan Jepang yang berlokasi di perumahan dekat
dengan Jl TB Simatupang merupakan sebuah restoran Jepang keluarga yang memiliki
konsep unik. Semenjak didirikan pada tahun 2013, Ocha kini sukses menarik
perhatian banyak kalangan, mulai dari karyawan,ibu rumah tangga hingga keluarga
keluarga. Jangkauan konsumen Ocha hingga Cinere, TB Simatupang, Fatmawati,
Lebak Bulus, Cilandak, Cipete, Pondok Indah dan Ciputat.
Salah
satu keunggulan Ocha adalah bahwa restoran ini memiliki suasana yang lebih
familiar dan tidak terlalu ramai. Selain itu, Ocha juga memiliki dekorasi property ala jepang seperti koinobori, kipas
ala Jepang, lukisan ala Jepang, dan berbagai property lainnya. Hal ini dikelola
sedemikian rupa oleh Ocha untuk menguatkan konsep Jepang Modern di restorannya.
Semi klasik deisgn, Musik slow pop, pakaian ala Jepang dan jenis meja, lampu
yang tidak terlalu terang serta paperwall juga digunakan untuk menguatkan konsep
tenang, kekeluargaan dan kenyamanan.
Dengan fasilitas 3 ruang tertutup, 1 ruang VIP dan 1 ruang smoking area, Ocha
juga bisa digunakan untuk meeting dan acara-acara keluarga
Menu
andalan dari Ocha adalah Ramen dan Salmon Head. Menu andalan tersebut dibuat
dengan resep khusus sehingga berbeda dari resotran serupa dan dapat menjadi
ciri khas dari Restaurant Ocha. Selain itu, Ogura Jelly, salah satu menu
complimentary dari Ocha juga menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagi anak
anak. Disamping berbagai macam ramen dan ogura, Ocha juga menyediakan sushi,
teppanyaki, teriyaki, katsu, dan set bento. Dengan range harga 8000-110.000,
Ocha
biasanya ramai pada siang dan malam hari ini. Jika pada siang hari didominasi
oleh karyawan perkantoran, dan ibu rumah tangga, malam hari dan weekend biasanya
ramai oleh keluarga keluarga. Namun, hingga saat ini Ocha belum menyediakan
menu set/paket untuk beberapa orang. Ocha sendiri tidak menargetkan khusus
konsumen yang dituju.Ada kecendurungan tersendiri keluarga yang mengunjungi
Ocha menghabiskan waktu lebih lama disbanding pekerja kantoran.. Mereka bisa
menghabiskan hingga 1,5-2 jam saat makan bersama keluarga. Selain makan, mereka
juga senang untuk mengobrol santai. Hal ini ditunjang dengan lauasnya ruangan
di Ocha, sehingga pengunjung tidak terganggu oleh suara dari meja lainnya
Dalam
memarketingkan produknya, Ocha mengandalkan pembagian flier di perknaotran dan
perumahan sekitar Lebak Bulus, bekerja sama dengan media speerti Info Kebayoran
berupa ikaln dan memanfaatkan word of mouth. Untuk memperkuat word of mouth dan
awareness, Ocha juga mengandalkan jejaring dunia maya agar saat dicari resotran
jepang di Jakarta selatan, pengunjung dapat menemukan ocha disana. Di Google
Maps dan website kuliner lainnya pun, pengunjung dapat dengan mudah menemukan
Ocha. Adapula program complimentary, diskon dan cara promosi lainnya yang
dilakukan Ocha untuk menarik perhatian konsumen
Ocha
memperlakukan jam sepi maupun ramai dengan cara yang sama,yaitu dengan
memanaatkan PIC per section/area di resotran. Saat ramai mapun sepi, setiap
crew akan bertanggung jawab atas sectionnya masing masing. PIC ini tidak boleh
mengurus meja lainnya baik sepi maupun ramai. Petugas mobile yang akan
menghandle section yang padat saat ramai. PIC ini berfungsi untuk mencegah
adanya meja yang tidak terhandle dengan baik saat ramai. Para crew pun dapat
focus melayani tanpa terganggu oleh keramaian section-section lainnya
Saat
ditanya berkenaan dengan unique selling point, Bu Rini menjawab “Tempat kami
lebih suasana tempat kami lebih familiar room, tidak yang hiruk pikuk gitu yang
tidak yang terbuka atau berisik dan segala macam, lebih comfort dan lebih
nyaman. Kami punya ramen yang kaldunya sangat enak. Saya belum perneah
menemukan restoran yang memiliki kaldu sama enaknya”
Complain
yang paling sering didapati di Ocha adalah berkenaan dengan sulitnya menemukan
resotran Ocha itu sendiri dikarenakan lokasinya yang cukup jauh dari jalan
raya. Seringkali hal ini menyulitkan pelanggan baru untuk berkunjung dan mencoba
restoran Ocha
Di
Ocha, tidak terlihat ada gap yang besar dari expetasi pengunjung dan apa yang
ditawarkan. Salah satu pengunjung Ocha, Ibu Ika mengatakan bahwa ia mengunjungi
Ocha karena beberapa factor,yaitu lokasinya yang dekat dengan tempat tinggal,
suasana ocha yang menurutnya nyaman untuk berbincang bincang karena tidak
terlalu ramai(crowded), dan juga kenikmatan makanan Jepang khususnya ramen. Ibu
Ika baisanya mengunjungi Ocha 1-2x dalam sebulan untuk berkumpul bersama teman
temannya. Suasana khas Jepang modern juga mmebuatnya semakin senang kesana
karena unik. Saat ke Ocha, Ibu Ika dan teman temannya bisa menghabiskan 2-3 jam
dalam 1 kali kunjungan. Ia ke Ocha untuk ngumpul bareng bersama teman-temannya.
Saat ditemui di restoran Ocha, ia pun sedang asyik mengobrol bersama 3 orang
temannya, ibu-ibu berusia 30an tahun. Ibu ibu ini biasanya menjadika Ocha
sebagai tempat ngumpul/basecamp karena selain lokasinya yang berdekatan dengan
tempat tinggal masing-masing, suasananya pun nyaman dan tidak terlalu ramai.
Restoran jepang kebanyakan menurut mereka terlalu ramai, berisik dan juga
sempit, sumpek(terutama restoran jepan di dalam mall yang memiliki ruang sempit
dan jarak antar mejanya rapat untuk memaksimalkan pemanfaatan ruang sehingga
mengabaikan kenyamanan pengunjung. Bahkan saking ramainya, mereka sampai sulit
untuk berbicara 1 sama lain. Pertemuan rutin yang diadakan 1-2 kali dalam
sebulan ini diadakan ibu Ika dan teman teman untuk silaturahmi. Selain itu,
mereka juga senang mencoba menu baru agar tidak bosan dengan menu yang itu itu
saja
Saat ditanya apa yang
diharapkan saat berkunjung ke Ocha, Ika menjawab “Mungkin Suasananya
ya,suasananya juga enak, makananya juga enak,ga terlalu ramai tapi juga ga sepi
sepi banget gitu kan .jadi ya enak aja, ga terlalu crowded banget .suasanya juga
rasanya enak, ga crowded”

Tidak ada komentar:
Posting Komentar